Audit internal (ISO 10011)



ISO 10011

A.      Audit Internal
Audit internal terdapat pada perusahaan relatif besar, di mana pimpinan perusahaan membentuk banyak depertemen, bagian, seksi atau satuan organisasi dalam menjalankan aktivitasnya bila perusahaan terdiri dari beberapa depertemen, maka pimpinan dapat mendelegasikan wewenangnya kepada kepala unit-unit operasi tersebut.
1.      Pengertian Audit Internal
Dengan adanya perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, audit internal mempunyai peranan yang sangat penting dalam mencapai tujuan perusahaan yang telah di tentukan, perlunya konsep audit internal adalah karena bertambah luasnya ruang lingkup perusahaan.
Semakin besar suatu organisasi, maka semakin luas pula rentang pengendalian yang di pikul pimpinan, sehingga manejmen harus menciptakan suatu pengendalian intern yang efektif untuk mencapai suatu pengelolaan yang optimal dengan mempertimbangkan manfaat dan biayanya, karena keterbatasan manejmen dalam mengendalikan aktifitasnya itu, perusahaan memerlukan suatu alat pengendalian yang bersifat objektif dan tidak memihak seperti audit internal yang akan membantu membantu manejemen dalam menentukan apakah rencana-rencana operasi keuangan, kebijakan dan prosedur-prosedur yang dijalankan sesuai dengan apa yang telah di tetapkan. Jadi audit internal yang dilakukan dalam suatu organisasi merupakan suatu kegiatan penilaian dan verifikasi, atas prosedur-prosedur data yang tercatat berdasarkan atas kebijakan dan rencana organisasi ,sebagai salah satu fungsi dalam upaya mengawasi aktifitas dalam organisasi tersebut.
Menurut Hiro Tugiman (2004:12-13)
“Teori-teori dasar dan konsp-konsep audit telah menjawab bahwa keberadaan atau alas an diadakan audit dalam organisasi adalah bahwa audit di tunjukan untuk memperbaiki kinerja. Suatu fungsi dapat berbentuk sebuah perusahaan devisi, departemen, seksi, unit, bisnis, fungsi bisnis, proses bisnis, layanan informasi, system atau proyek. Jika tindakan audit berhasil dalam meningkatkan kinerja orgsnisasi maka berarti menunjang kearah perbaikan kinerja secara keseluruhan”.

Sementara itu redefinisi internal auditing yang telah ditetapkan oleh Has Board of Directors pada bulan juni 1999 adalah:
“internal auditing is an independent objective assurance and casuling activaty designed to add valne and improve and organizations oprations ir kleps an organization acommplesh its objektivs by burring its systematc,dixciplined aparanch to evaluate and ingrove the effectiveners of risk managemen,control and governonce process”.

Pengertian di atas mengemukakan bahwa audit internal adalah kegiatan memberi keyakinan dan konsultasi yang independent dan obyektif yang di rancang untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan kegiatan oprasional organisasi, Audit internal membantu organisasi untuk mencapai tujuanya ,melalui suatu pendekatan yang sistematik dan teratur untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas pengelolaan risiko,dan proses tata kelola perusahaan
2.        Fungsi Audit Internal
Fungsi audit internal adalah membantu manejemen dengan jalan memberi landasan tindakan manejemen selanjutnya, Mulyadi dan Puradiredja (1998:203) menyatakan fungsi audit internal sebagai berikut:
1)      Audit dan penilaian terhadap efektivitas struktur pengendalian intern dan mendorong penggunaan struktur pengendalian yang efektif  dengan biaya yang minimum.
2)      Menentukan sampai beberapa jauh pelaksanaan kebijakan manajemen puncak dipatuhi.
3)      Menentukan sampai seberapa jauh keyakinan perusahaan dipertanggung jawabkan  dan di lindungi dari segala macam kerugian.
4)      Menentukan keandalan informasi yang di hasilkan oleh perusahaan.
5)      Memberikan rekomendasi perbaikan kegiatan-kegiatan perusahaan.
Komersiun Organisasi Profesi Audit Internal (2004:11) menyatakan bahwa: Penanggung jawab Fungsi Audit Internal harus mengelola Fungsi audit internal secara efektif dan efesien untuk memastikan bahwa kegiatan fungsi tersebut memberikan nilai tambah bagi organisasi.
Dari uraian di atas dapat di simpulkan secara singkat bahwa fungsi audit internal adalah sebagai alat Bantu bagi manajemen untuk menilai efesien dan keefektifan pelaksanaan struktur  pengendalian intern perusahaan ,kemudian memberikan hasil berupa saran atau rekomendasi dan memberi nilai tambah bagi manajemen yang akan di jadikan landasan untuk mengambil keputusan atau tindakan selanjutnya.
3.        Unsur-Unsur Audit Internal
Menurut Hiro Tugiman (1997:17) tiga unsur dalam audit internal yaitu:
1)      Memastikan atau Memverifikasi (verivacition)
2)      Menilai atau mengevaluasi(evaluation)
3)      Merekomendasi(recommendation)
Maksud dari pernyataan yang tersebut sebelumnya adalah:
1)      Memastikan atau memverivikasi (verivication)
Merupakan suatu aktifitas penilaian dan pemeriksaan atas kebenaran data-data informasi yang di hasilkan dari suatu system akutansi sehingga dapat dihasilkan laporan akutansi yang akurat, cepat dan dapat dipercaya catatan yang telah di verifikasi dapat ditentukan oleh audit internal tertentu apakah terdapat kekurangan dan ketentuan dalam proses percatatan untuk diajukan saran-saran perbaikan.
2)      Menilai atau mengevaluasi (evalution)
Merupakan aktivitas penilaian secara menyeluruh atas pengendalian akutansi keuangan dari kegiatan menyeluruh  berdasarkan kriteria yang sesuai, Hal ini merupakan suatu cara  untuk memperoleh kesimpulan yang menyeluruh dari kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan yang dilakukan perusahaan
3)      Merekomendasi(recommendation)
Merupakan suatu aktivitas penilaian dan pemeriksaan terhadap ketaatan pelaksanaan dan prosedur oprasi, prosedur akutansi, kebijakan dan peraturan-peraturan yang telah di tetapkan (tindakan korektif kepada manejmen).sehingga dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur audit internal, yaitu memastikan memverivikasi (verivation) menilai mengevaluasi (evalution) merekomendasi (recommendation)
4.        Tujuan dan Ruang Lingkup Audit Internal
Audit internal bertujuan untuk membantu anggota organisasi dan membantu pertanggung jawaban yang efektif, dalam hal ini audit internal memberi bantuan berupa aktifitas perencanaan. Audit dan mengevaluasi informasi, mengkomunikasikan hasil aktifitas yang telah disertai tindak lanjut. Secara umum tujuan audit internal adalah membantu manajemen menjalakan tugasnya, yaitu dengan menyediakan informasi tentang kelayakan dan keefektifan dari pengendalian intern akan melakukan analisis, penilaian dan pengajuan saran.
Di samping tugas pokok audit yaitu memperbaiki kinerja organisasi , audit internal juga seringkali memberikan layanan berupa pemberian saran untuk memperbaiki kinerja bagi setiap tingkatan (level) manajemen. Hal ini sesuai dengan ruang lingkup kegiatan internal audit dalam perusahaan yang didefinisikan oleh The Institut of Internal Auditors (ILA,1995,29) seperti yang dikutip oleh Hiro Tugiman sebagai berikut
“The scope Of internal auditing should encompass the examination and evalutionof the adequacy and affectiveness of the organizations system of internal control and the quality of performumces in carrying out assigned responsibilities.”

5.    Kualifikasi Kememadaian Audit Internal
a.      Kualifikasi Audit Internal
Dengan audit internal yang memiliki kualifikasi, maka tujuan perusahaan dapat tercapai seperti yang telah direncanakan. American Society for quality control (ASQC) menyatakan bahwa “ seorang auditor yang terdaftar adalah seorang professional yang memahami standard an prinsip auditing serta teknik auditing untuk melakukan pengujian, mempertanyakan, menilai dan melaporkan untuk menentukan suatu kesesuaian dan kekurangan dari suatu system mutu.
b.      Perencanaan Audit Internal
Setiap akan dilakukan suatu proses, selalu didahului dengan suatu perencanaan yang matang agar proses tersebut berjalan dengan sempurna. Hal ini dideskripsikan di dalam The International Audit Standard ISO 10011 yang menyatakan bahwa :
1.      Rencana audit harus disetujui oleh klien dan dikomunikasikan kepada auditor dan auditee
2.      Rencana audit harus memungkinkan perubahan-perubahan atas informasi yang dikumpulkan  selama audit dan memungkinkan penggunaan yang efektif atas sumber daya. 
c.       Menyiapkan Kertas Kerja
Kertas kerja (work papers) dalam suatu audit merupakan semua dokumentasi  yang mencakup aktifitas individual dari inisiasi sampai penyelesaian audit. Apabila rencana audit telah difinalisasikan dan unsure-unsur audit individual telah diberikan kepada auditor, daftar periksa (check list) dan bantuan auditing yang lain harus disiapkan. Data untuk obyek audit  harus dikumpulkan. Kuisoner dan kertas kerja lain harus disiapkan dan dibandingkan material pembuktian harus didefinisikan dan prioritas harus ditetapkan
Dalam ISO 10011 menyebutkan bahwa spesifikasi kertas kerja untuk seorang auditor adalah sebagai berikut
1.      Daftar pertanyaan yang digunakan
2.      Formulir untuk melaporkan pengamatan audit
3.      Formulir untuk mendokumentasikan bukti pendukung untuk simpulan
Syarat atau ketentuan dalam ISO 10011 ini menekankan prinsip bahwa kertas kerja, dan khususnya daftar periksa membantu auditor dalam mengumpulkan dan menilai bukti yang obyektif.

d.      Menilai Dokumentasi Sistem
Tanpa suatu program dokumentasi dan unsure-unsur individualnya proses dan lain-lain seorang auditor tidak dapat melaksanakan suatu audit. Bukti yang obyektif dalam kasus demikian tidak tersedia. Di dalam ISO 10011 disebutkan bahwa : Bukti yang obyektif merupakan informasi kualitiatif dan kuantitatif, catatan atau  laporan fakta yang berkaitan  dengan mutu dari suatu item atau jasa atau terhadap eksistensi  dan implementasi dari suatu unsure system mutu, yang didasarkan pada observasi, pengukuran atau pengujian dan dapat dibuktikan dan ditetapkan suatu penelaahan pendahuluan dari deskripsi system mutu auditee:
1.      Sebagai dasar untuk merencanakan audit, auditor harus menelaah kecukupan deskripsi system yang tercatat dari auditee seperti manual mutu
2.      Apabila system yang dideskripsikan oleh auditor tidak memadai atau cukup memenuhi persyaratan, sumber daya yang lebih jauh seharusnya memenuhi persyaratan.
e.       Persiapan untuk melakukan audit : tim audit
Dalam ISO 10011 dinyatakan bahwa :
1.      Memberitahukan karyawan yang relevan mengenai audit yang akan dating
2.      Menunjuk anggota staf yang bertanggung jawab untuk menemani auditor
3.      Memberikan semua sumber daya yang diperlukan oleh tim audit
4.      Memberikan akses terhadap fasilitas dan material pembuktian
5.      Bekerja sama dengan auditor dalam mencapai tujuan audit dan
6.      Menentukan serta memprakarsai tindakan kerektif
Auditor dan tim secara keseluruhan harus secara hati-hati mengamati independensi mereka selama penyiapan audit. Dalam ISO 10011 disebutkan bahwa “auditor harus bebas dari sifat memihak dan pengaruh yang dapat mempengaruhi obyektifitas semua orang dan organisasi yang terlihat dalam suatu audit harus menghargai dan mendukung independensi dan integritas auditor. Serta ditetapkan juga tanggung jawab  seorang auditor atau seorang auditor yang memimpin bersama dengan beberapa aktifitas utama”.
f.        Pelaksanaan audit Internal
Pelaksanaan audit internal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
1.      Plan
2.      Examine
3.      Communiting
4.      Following up
Dalam ISO 10011 menetapkan hal-hal berikut :
1)        Pada akhir audit sebelum menyiapkan laporan audit, tim harus melakukan suatu pertemuan dengan manajemen senior auditee dan orang yang bertanggung jawab untuk fungsi yang bersangkutan
2)        Tujuan utama dari pertemuan ini adalah untuk menyajikan observasi audit kepada manajemen senior dengan keadaan sedemikian rupa untuk memastikan bahwa mereka secara jelas memahami hasil audit
3)        Auditor yang memimpin harus menyajikan observasi dengan mempertimbangkan signifikansi menurut pandangan mereka.
4)        Auditor yang memimpin harus memberikan simpulan tim audit yang berkaitan dengan efektifitas system mutu untuk memastikan bahwa tujuan mutu tercapai
5)        Catatan pertemuan harus disiapkan
6)        Apabila tergantung auditee untuk menentukan sejauh mana cara dan alat untuk tindakan memperbaiki system mutu. Menyiapkan dan memimpin pertemuan adalah tanggung jawab yang krusial dan aktivitas bagi auditor yang memimpin dan seluruh tim audit, pengetahuan, keterampilan serta pengalaman diperlakukan.
g.      Mengumpulkan dan menilai bukti yang obyektif
Menguji bukti yang obyektif merupakan aktifitas auditor, dalam ISO 10011 diuraikan bahwa :
“Pengumpulan dan penilaian dari bukti yang obyektif oleh auditor dalam area yang digambarkan sebagai unsure system. Bukti harus dikumpulkan melalui wawancara, pengujian dokumen dan observasi aktifitas dan kondisi dalam area perharian”

Sementara itu ISO 10011 mendeskripsikan aktifitas auditor dan memuat beberapa pertanyaan tipikal yang auditor harus dapat menjawab, pertanyaan yang dimaksud adalah :
1)      Apakah prosedur, dokumen dan informasi lain mendeskripsikan atau menyokong unsure yang diperlukan oleh system mutu diketahui, tersedia, dipahami dan digunakan oleh personel auditee?
2)      Apakah semua dokumen dan informasi lain digunakan untuk mendeskripsikan system mutu yang cukup untuk mencapai tujuan mutu yang diperlukan?
h.      Menangani Pengamatan
ISO 10011 menetapkan hal sebagai berikut :
1.      Semua hasil audit harus didokumentasikan
2.      Setelah semua aktifitas diaudit, tim audit harus menelaah ketidaksesuaian mereka
3.      Tim audit harus memastikan bahwa ketidaksesuaian di dokumentasikan dalam keadaan yang jelas dan jelas serta didukung oleh bukti.
4.      Ketidaksesuaian (non conformities) harus di definisikan dalam segi pernyataan khusus dari standar atau dokumen lain yang berhubungan terhadap audit mana yang telah dilakukan.
5.      Observasi harus ditelaah oleh auditor yang memimpin dengan manajer auditee yang bertanggung jawab.
6.      Semua observasi atas ketidaksesuaian harus diakui oleh manajemen auditee
i.        Melaporkan hasil dan tindak lanjut audit
Penyusunan hasil audit merupakan tahap yang paling penting dari seluruh proses audit internal karena dalam laporan ini auditor internal menggolongkan seluruh hasil pekerjaannya dan merupakan realisasi dari tanggung jawab auditor untuk menginformasikan hasil pengukuran aktifitas perusahaan.
Tindak lanjut harus dilakukan oleh obyek yang diperiksa sesuai rekomendasi yang dikemukakan audit internal dalam laporan hasil audit dengan tujuan guna memperbaiki kekurangan yang tercantum di dalam laporan. Dalam ISO 10011 ditetapkan bahwa auditor kepala harus :
1.      Segera melaporkan ketidaksesuaian yang kritikal kepada auditee
2.      Melaporkan setiap rintangan yang ditemui dalam melaksanakan audit
3.      Menentukan tindak lanjut apabila perlu yang akan diambil dan memberitahukan auditee mengenai hal tersebut
Sedangkan klien
1.      Menerima laporan audit
2.      Menentukan tindakan tindak lanjut apakah perlu yang akan diambil dan memberitahu auditee mengenai hal tersebut.
Dalam format laporan ISO 10011 menetapkan bahwa laporan audit harus merefleksi keadaan ataupun isi dari audit seperti di bawah ini :
1.      Ruang lingkup dan tujuan audit
2.      Rincian dari rencana, identifikasi dari anggota tim audit dan revsentatif auditee, tanggal audit, identifikasi serta organisasi khusus yang diaudit
3.      Identifikasi dari dokumen referensi yang audit lakukan (standar system mutu, dokumentasi auditee)
4.      Observasi dan ketidaksesuaian
5.      Pertimbangan tim audit mengenai sejauhmana ketaatan auditee dengan system mutu yang aplikabel dan dokumen yang berhubungan
6.      Kemampuan system untuk mencapai tujuan mutu yang salah didefinisikan
7.      Daftar distribusi laporan audit.
Lebih lanjut ISO 10011 menetapkan beberapa tindakan korektif yang dapat dilakukan selama audit dan dicatat dalam laporan yaitu :
1.      Laporan audit harus dikirim kepada klien oleh auditor kepala
2.      Laporan audit yang mencakup informasi rahasia dan pribadi harus secara tepat diamankan oleh organisasi auditing dan klien
3.      Laporan audit harus diterbitkan sesegera mungkin.
B.       Lampiran ISO 10011
ISO 10011-1 : 1990
(Guidelines for Planning and Performing Quality Audits)
Pedoman untuk Perencanaan dan Pelaksanaan Audit Mutu

Tujuan Kualitas audit
·     Yang dimaksudkan kualitas audit untuk mencapai tujuan berikut jenisnya :
-      Untuk menentukan sejauh mana sistem kualitas Anda:
o   Mencapai Tujuan 
o   Sesuai dengan kebutuhan kita 
o   Memenuhi persyaratan peraturan. 
o   Memenuhi pelanggan Persyaratan kontrak
o   Memenuhi standar kualitas yang diakui
·     Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
sistem manajemen mutu Anda.
·     Untuk melihat daftar sistem kualitas Anda dalam register sebuah lembaga independen.
·     Untuk memverifikasi bahwa Anda kualitas sistem terus memenuhi persyaratan.
Melakukan profesionalisme
·      Auditor harus bersikap secara profesional. Auditor harus:
·      Memiliki integritas dan bersifat independen dan objektif.
·      Memiliki kewenangan yang mereka butuhkan untuk melakukan pekerjaan yang layak
·      Hindari mengorbankan audit dengan membahas
Rincian audit dengan audit
or selama audit.
Memimpin pekerjaan auditor
·      Pekerjaan auditor adalah untuk:
·       Mengelola audit.
·       Tetapkan tugas audit.
·       Bantuan pilih auditor.
·       Orientasi tim audit.
·       menyiapkan rencana audit.
·       Menetapkan kualifikasi auditor.
·       Menjelaskan persyaratan kualitas audit.
·       Mengkomunikasikan persyaratan audit.
·       Membentuk audit Menyiapkan dan daftar periksa.
·       Tinjauan dokumen sistem mutu.
·       Laporan utama ketidaksesuaian segera.
·       Berinteraksi dengan manajemen audit dan staf.
·       Siapkan, kirimkan, dan mendiskusikan laporan audit.
Pekerjaan auditor
·     Pekerjaan auditor adalah untuk:
·       Mengevaluasi sistem mutu.
·       Melakukan tugas-tugas audit yang ditugaskan.
·       Memenuhi persyaratan audit.
·       Menghormati semua persyaratan kerahasiaan.
·       Mengumpulkan bukti tentang sistem mutu.
·       Dokumen audit pengamatan dan kesimpulan.
·       Melindungi audit dokumen, catatan, dan laporan.
·       Menentukan apakah kebijakan mutu sedang diterapkan.
·       Cari tahu apakah sasaran mutu yang telah ditetapkan.
·       Lihat apakah prosedur mutu sedang diikuti.
·       Deteksi bukti bahwa mungkin membatalkan hasil audit.
Pekerjaan Klien 
·     Pekerjaan klien adalah:
·       Memulai proses audit.
·       Pilih organisasi auditor.
·       Putuskan apakah audit perlu dilakukan.
·       Menetapkan tujuan dan ruang lingkup audit.
·       Memastikan bahwa sumber daya audit memadai.
·       Menentukan seberapa sering audit harus dilakukan.
·       Tentukan yang tindak lanjut auditee harus mengambil.
·       Tunjukkan yang standar harus digunakan untuk mengevaluasi kepatuhan.
·       Pilih elemen, kegiatan, dan lokasi yang harus diaudit.
·       Pastikan cukup bukti dikumpulkan untuk menarik kesimpulan yang valid.
·       Menerima dan meninjau laporan yang disiapkan oleh auditor.
Pekerjaan auditi
·       Pekerjaan Seeorang auditi adalah untuk:
·       Menjelaskan sifat, tujuan, dan ruang lingkup audit untuk karyawan.
·       Menunjuk karyawan untuk menemani dan membantu auditor.
·       Memastikan bahwa semua personel bekerjasama
sepenuhnya dengan tim audit.
·       Menyediakan sumber daya audit Tim perlu melakukan audit.
·       Memungkinkan auditor untuk memeriksa semua
dokumen, catatan, dan fasilitas.
·       Memeriksa dan mencegah masalah yang diidentifikasi oleh audit.

Catatan: Seorang "auditee" adalah organisasi yang
diaudit atau anggota organisasi tersebut.
Kapan audit harus dilakukan
·       Inisiatif klien untuk melakukan audit karena :
·      Sebuah badan pengawas membutuhkan audit.
·      Audit sebelumnya menunjukkan bahwa audit tindak lanjut yang diperlukan.
·      Sebuah auditee telah membuat perubahan penting dalam:
·       Kebijakan atau prosedur.
·       Teknologi atau teknik.
·       Manajemen atau organisasi.
·       Sebuah auditee dapat melaksanakan audit secara teratur untuk meningkatkan
kinerja sistem mutu atau untuk mencapai tujuan bisnis.
Mempersiapkan rencana audit 
§ Auditor harus mulai merencanakan audit oleh
meninjau dokumen (manual misalnya) bahwa menggambarkan kedua
sistem manajemen mutu dan menjelaskan bagaimana mencoba untuk memenuhi persyaratan mutu.
·         Jika review awal ini menunjukkan bahwa kualitas
sistem manajemen tidak memadai, proses audit
harus ditunda sampai kekurangan ini diselesaikan.
·       Persiapkan rencana audit. Rencana tersebut harus disiapkan oleh auditor yang memimpin dan disetujui oleh klien sebelum audit dimulai. Rencana audit harus:
§  Menentukan tujuan dan ruang lingkup audit.
§  Jelaskan berapa lama setiap tahapan audit akan mengambil.
§  Tentukan di mana dan kapan audit akan dilakukan.
§  Perkenalkan auditor yang memimpin dan anggota timnya.
§  Mengidentifikasi unsur-unsur kualitas yang akan diaudit.
§  Identifikasi kelompok dan daerah-daerah yang akan diaudit.
§  Daftar dokumen dan catatan yang akan dipelajari.
§  Daftar orang-orang yang bertanggung jawab atas kualitas dan daerah dan fungsi yang akan diaudit.
§  Menjelaskan saat rapat akan diselenggarakan dengan auditi manajemen senior.
§  klarifikasi yang akan mendapatkan audit final
laporan dan kapan akan siap.
Melakukan kualitas audit 
·       Mulai audit mutu. Mulai audit oleh yang memiliki
dan membuka pertemuan dengan manajemen senior auditi. Pertemuan ini harus:
§  Perkenalkan tim audit.
§  Mengklarifikasi ruang lingkup, tujuan, dan jadwal.
§  Jelaskan bagaimana audit akan dilaksanakan.
§  Konfirmasi bahwa auditi siap untuk mendukung proses audit.
·      Siapkan kertas kerja audit.
·         Menyusun daftar periksa (digunakan untuk mengevaluasi unsur-unsur sistem manajemen mutu).
·           Siapkan formulir (gunakan untuk merekam
pengamatan dan mengumpulkan bukti-bukti).
·       Mengumpulkan bukti oleh:
·         Wawancara personil.
·         Membaca dokumen.
·         Meninjau manual.
·         Mempelajari catatan.
·         Membaca laporan.
·         Memindai file.
·         Menganalisis data.
·         Mengamati kegiatan.
·         Memeriksa kondisi.
·       Konfirmasi wawancara bukti. Bukti yang harus dikumpulkan melalui wawancara, jika memungkinkan, dikonfirmasi dengan cara yang lebih obyektif.
Siapkan laporan audit 
·      Menyiapkan laporan final audit. Laporan audit harus
diberi tanggal dan ditandatangani oleh auditor
yang memimpin. Laporan ini harus mencakup:
·         Rencana audit rinci.
·         Sebuah tinjauan dari bukti yang dikumpulkan.
·         Sebuah diskusi tentang kesimpulan yang ditarik.
·         Sebuah daftar ketidaksesuaian yang diidentifikasi.
·         Sebuah penilaian tentang seberapa baik sistem mutu
memenuhi seluruh persyaratan sistem mutu.
·         Penilaian kemampuan sistem mutu untuk mencapai
sasaran mutu dan menerapkan kebijakan sistem mutu.
·       Menyerahkan laporan audit. Auditor yang memimpin harus mengirim laporan audit kepada klien, dan klien harus mengirimkan ke auditee.
Tahapan tindak lanjut 
·      Pengambilan tindakan perbaikan. Auditee diharapkan
untuk mengambil tindakan apapun yang diperlukan untuk memperbaiki
atau mencegah ketidaksesuaian.
·      Jadwal tindak lanjut audit. Tindak lanjut audit harus
dijadwalkan dalam rangka untuk memastikan bahwa korektif
dan tindakan pencegahan diambil.




ISO 10011-2 : 1991
(Guidelines for Selecting Quality Auditors)
Pedoman untuk seleksi kualitas editor


Auditor harus di didik
·      Auditor harus berpendidikan cukup baik. Auditor harus memiliki minimal ijazah sekolah tinggi dan mampu menulis dan berbicara dengan jelas dan efektif.
Auditor harus di latih
§ Auditor harus dilatih. Mereka harus tahu bagaimana:
§  Gunakan standar untuk mengevaluasi sistem mutu.
§  Kumpulkan informasi, mengevaluasi bukti, melakukan observasi, dan menarik kesimpulan.
§  Merencanakan, mengatur, dan mengelola audit, dan menyiapkan dan menyampaikan laporan audit.
Auditor harus berpengalaman

·       Auditor harus berpengalaman. Mereka harus memiliki:
·         Empat tahun pengalaman kerja, termasuk
dua tahun di bidang jaminan kualitas.
·         Berpartisipasi dalam setidaknya empat kualitas audit mencakup sekurang-kurangnya 20 hari.
Auditor harus berpengetahuan luas
·       Auditor harus memiliki karakter. Mereka harus:
Fair
Tenang
Logis
Sensitif
Intelligent
Analyti
k
Gigih
Hormat
terpercaya
Berani
membuka pemikiran
satu pemikiran
Auditors harus memiliki bakat
·       Auditor harus memiliki bakat. Mereka harus mampu untuk:
·       Pikirkan secara umum.
·       membuat evaluasi realistis.
·       Menganalisis sistem yang kompleks.
·       Tetap pada jalur dan menyelesaikan pekerjaan.
·       Menghormati perasaan semua peserta.
·       Tahan tekanan untuk mengubah kebenaran.
·       dapat mengelola stres pribadi dan interpersonal.
·       Menggambar kesimpulan rasional berdasarkan bukti-bukti.
·       Mengevaluasi bukti secara adil dan tidak memihak.
Auditor harus kompeten
·       Auditor harus kompeten. Untuk menjamin kompetensi:
·       Evaluasi auditor setidaknya setiap tiga tahun.
·       Konfirmasikan bahwa auditor memiliki pengetahuan saat ini.
·       Pastikan bahwa auditor dilatih dan dilatih ulang.
·       Pastikan bahwa auditor tahu semua tentang:
·       Audit metode dan prosedur.
·       Kualitas sistem, standar, dan persyaratan.
Auditors harus dipilih melalui evaluasi panel
·       Mengatur panel hakim untuk mengevaluasi kualifikasi auditor dan untuk memilih kandidat terbaik.
·       Untuk audit internal, anggota panel harus
dipilih oleh manajemen organisasi auditi.
·       Untuk audit pelanggan, anggota panel harus dipilih oleh pelanggan atau wakilnya.
·       Untuk audit independen, anggota panel harus dipilih oleh badan yang mengesahkan auditor.
·       Evaluasi calon auditor oleh:
·       Wawancara para kandidat.
·       Memeriksa karya tertulis mereka.
·       Memeriksa dengan bekas majikan.
·       Mencermati kinerja mereka.
·       Meninjau pendidikan dan pelatihan.



ISO 10011-3 : 1991
(Guidelines for Managing Quality Audit Programs)
Pedoman Mengelola Program Audit Mutu

Mengembangkan proses manajemen audit
·         Mengembangkan proses audit manajemen yang secara resmi terpisah dan sepenuhnya independen dari sistem mutu yang diaudit.
Memilih manajer audit
·      Memilih manajer audit. Manajer anda harus:
·         Memiliki pengalaman praktis sistem audit mutu.
·         Identifikasi standar mutu yang akan
digunakan untuk melakukan audit sistem mutu.
·         Pastikan bahwa tim audit akan kompeten
dan mampu melakukan audit kualitas.
·         Pilih auditor dan auditor memimpin. Namun, panel auditor terpisah evaluasi harus menyetujui pilihan manajer audit.
Memilih auditor
·       manajer audit harus memilih auditor yang:
·         Memahami standar yang akan diterapkan selama audit.
·         Apakah akrab dengan auditi produk, jasa, dan kegiatan.
·         Memiliki serta mempelajari peraturan yang mengatur kegiatan auditi.
·         Memiliki kualifikasi teknis diperlukan untuk melaksanakan audit.
·         Memiliki kualifikasi profesional
diperlukan untuk melaksanakan audit.
Memilih pimpinan auditor
§  Manajer audit harus memilih auditor yang dapat memimpin serta memiliki pengetahuan dan keterampilan yang tepat, dan yang juga tahu bagaimana:
§   Mengatur dan memotivasi tim audit.
§   mengembangkab bakat dan keahlian dari anggota tim.
Mengelola proses audit
§  Manajer audit harus mengelola proses audit. Manajer audit harus:
§  Memastikan bahwa semua auditor dan auditor dapat memimpin serta memiliki pengetahuan serta sesuai terlatih.
§  Mengembangkan dan menegakkan kode etik
untuk mengatur proses audit.
§  Memantau dan mengevaluasi kinerja tim audit dalam rangka meningkatkan mereka efisiensi dan efektifitas.
§  Pastikan bahwa semua auditor membuat hal yang sama dalam pengamatan dan menarik kesimpulan yang sama ketika dihadapkan dengan bukti yang sama. manajer Audit harus membantu menjamin konsistensi.
Mendukung proses audit
·       manajer audit harus mendukung proses audit. Manajer audit harus:
·         Rencana dan jadwal kegiatan audit.
·         Lakukan proses pelaporan audit.
·         Kontrol audit tindak lanjut proses.
·         Lindungi kerahasiaan informasi audit.
·         Pastikan bahwa auditor memiliki sumber daya yang mereka butuhkan.
Mendukung perbaikan secara kontinyu
·      manajer audit harus mendukung dan mendorong
para auditor dan personil lainnya untuk terus
meningkatkan proses audit.

Popular posts from this blog

CARA MUDAH UJI VALIDITAS INSTRUMEN DALAM MS. EXCEL

Hitung Rtabel dengan Microsoft Excel

LANDASAN KERJA DAN KARAKTERISTIK STATISTIK