CARA MUDAH UJI VALIDITAS INSTRUMEN DALAM MS. EXCEL




Sebelum kita ke topic kita bahas terlebih dahulu mengenai validitas. Pengertian validitas menurut Sugiono (2008) adalah suatu ukuran yang dapat menunjukkan kevalidan atau kesahihan dari instrument. Jadi dalam pengujian validitas itu mengacu pada sebuah instrument dalam menjalankan fungsinya. Sebuah instrument dapat dikatakan valid apabila instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur.
Sebagai satu contoh, ada seorang peneliti ingin mengukur tingkat ekonomi seseorang, tapi ditanya mengenai kekerabatan seseorang atau pertanyaan yang tidak ada kaitannya dengan tingkat pendapatan seseorang yang menjadi obyek dalam penelitian. Dapat kita disimpulkan pengukuran tersebut tidak tepat. Dalam suatu validitas tidak berlaku universal sebab suatu validitas bergantung pada situasi serta tujuan penelitian itu sendiri. Instrumen yang valid untuk suatu tujuan tertentu belum otomatis akan valid untuk tujuan yang lain. Dalam penyusunan suatu instrumen, Ada 3 jenis validitas yang sering digunakan oleh peneliti diantaranya ; validitas isi yaitu validitas yang berkenaan dengan kemampuan suatu instrumen dapat mengukur isi yang harus diukur. Sintesanya, alat ukur tersebut mampu menjabarkan makna dalam suatu konsep atau variabel yang akan dilakukan pengukuran. Jenis yang kedua yaitu validitas (Construct validity) membangun pengertian yang berkenaan dengan kesiapan alat ukur dalam mengukur suatu pengertian yang terdapat dalam materi yang akan diukur. Pengertian ini yang terdapat dalam konsep kemampuan, minat, sebagai variabel penelitian di dalam aspek bidang kajian harus konkret apa yang akan diukurnya. Beberapa konsep tersebut yang masih abstrak, memerlukan penjabaran yang lebih spesifik, sehingga mudah diukur. Hal ini berarti dalam setiap konsep harus dikembangkan beberapa indicator yang jelas. Dengan adanya indikator dari setiap konsep maka bangun pengertian akan terlihat serta dapat memudahkan dalam menetapkan cara pengukuran. Untuk variabel tertentu, dimungkinkan penggunaan alat ukur yang bermacam-macam dengan cara mengukur yang berlainan. Dalam menetapkan suatu indikator sebuah konsep dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu menggunakan logika berpikir dengan berdasarkan teori pengetahuan ilmiah; serta menggunakan pengalaman empiris, yaitu sesuatu yang terjadi dalam kehidupan. Adapun yang ke tiga yaitu validitas ramalan yang dalam artian dapat dikaitkan dengan kriteria tertentu. validitas ini yang diutamakan bukan isi tes tapi terkait dengan kriteria, seperti apakah alat ukur tersebut dapat digunakan untuk meramalkan karakter atau perilaku tertentu yang diinginkan. Sebagai contoh alat ukur motivasi kerja, apakah dapat digunakan untuk meramalkan kinerja yang dicapai. Dalam artian terdapat hubungan positif antara motivasi dengan kinerja. Validitas ini mempunyai makna adanya relevansi dan ketetapan (reliability). Kita sekarang lanjut lagi dengan menentukan validitas menggunakan rumus. Perhitungan validitas dalam sebuah instrumen dapat menggunakan rumus korelasi product moment atau dikenal juga dengan korelasi pearson. Adapun rumusnya sebagai berikut :



dimana : rxy = koefisien korelasi N = jumlah responden uji coba X = skor tiap item Y = skor seluruh item responden uji coba Selanjutnya setelah harga koefisien validitas tiap butir soal diperoleh, kemudian hasilnya dibandingkan dengan nilai r dari tabel pada tingkat signifikan 5% dan tingkat signifikans 1% dengan 
df= N-2. 

1. Kita mulai cara menghitung dalam ms. Excel dengan langkah sebagai berikut : Input data hasil angket   instrumen dalam worksheet 



2.   Pada kolom paling kanan, terlebih dahulu kita jumlahkan total skor dari tiap responden menggunakan fungsi/rumus yang ada di excel, menggunakan perintah =sum(seluruh kolom cell yang akan dijumlahkan). Lihatlah gambar di bawah 

 


 
3.    Setelah kolom jumlah di isi semua sekarang kita tinggal hitung korelasi pearson nya. Pada baris paling bawah Rxy, setiap kolom item butir soal kita hitung nilai korelasi pearson-nya dengan rumus excel =pearson(array cell1; array cell2). Array cell 1 warna biru berisikan rentang sel item soal yang akan kita hitung dengan array cell2 warna hijau yang berisi rentang cell dengan jumlah nilai yang telah kita hitung sebelumnya, selanjutnya tekan enter. Untuk mengcopykan tinggal memakai symbol $ di aray sell 2


 


4.    Selanjutnya di baris korelasi pearson, cara mencari nilai t-hitung yaitu dengan mendefinisikan sebuah rumus di excel, rumusnya dapat kita tuliskan sebagai  berikut =SQRT(n-2)*rxy/SQRT(1-rxy^2). Nilai n diisi dengan jumlah responden instrumen dalam angket adapun nilai rxy diisi dengan nilai korelasi yang telah dihitung sebelumnya. Di contoh ini responden nya sebanyak 20 jadi nilai n tinggal klik angka responden 20 yang warna biru.. untuk lebih cepat biasa copykan formula tersebut dgn nambah $ di kolom warna biru

 


5.     Nilai t-tabel dapat kita hitung dengan menggunakan rumus excel yaitu dengan cara menuliskan perintah =tinv(probability;degree of freedom). Probability diisi dengan tingkat signifikansi yang kita inginkan, misalkan saja jika kita menggunakan alpha=0,05 dengan dua arah, dan degree of freedom dengan derajat kebebasan yang nilainya = n-2.

 
 


6.     Dalam menentukan signifikan atau tidaknya sebuah validitas instrument dapat menggunakan perintah yang kita tulis pada baris di bawah perhitungan t-hitung yaitu dengan fungsi logika =IF(p>q;"valid";"tidak valid"). Nilai p berisikan nilai t-hitung dan nilai q nilai t-tabel.


 


7.     Yang terakhir menghitung jumlah nilai yang valid =COUNTIF(range;”criteria”)





Demikian lah cara uji validitas instrumen menggunakan ms. Excel, semoga bermanfaat.











Popular posts from this blog

Hitung Rtabel dengan Microsoft Excel

LANDASAN KERJA DAN KARAKTERISTIK STATISTIK