Piramida Gunung Padang Berumur 10.900 SM

Piramida Gunung Padang Berumur 10.900 SM

Tim Bencana Katastropik Purba kembali mengumumkan hasil penelitian mereka terhadap bangunan berbentuk piramida yang terkubur dalam situs megalitikum Gunung Padang, Cianjur, Jawa Barat. Hasil uji carbon dating dari penggalian di teras 5 situs Gunung Padang itu menunjukkan umur bangunan yang terpendam itu 10.900 Sebelum Masehi.

“Hasil terbaru dari sample kedua yang diambil dari teras 5 titik bor 2 dengan kedalaman 8,1 meter sampai dengan 10,1 meter dari permukaan tanah, memperlihatkan hasil 11.060 tahun, dan plus-minus 140 tahun before present," ujar Dr. Budianto Ontowirjo, dalam rilis yang diterima politikindonesia.com, Minggu (04/03).

Ontowirjo yang juga asisten Staf Khusus Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana itu menerangkan, jika dikonversi ke umur kalender, setara dengan 10.900 tahun sebelum Masehi.

Ontowirjo yang juga merupakan salah seorang periset BPPT itu menyebutkan, pengujian umur sisa arang tumbuhan organik paleosoil di Gunung Padang dilakukan dengan metoda Carbon Dating C14 menggunakan peralatan Liquid Scintillation Counting (LSC).

Untuk diketahui, Tim Katastropik Purba telah mengumumkan hasil penelitian mereka ini dalam sejumlah kesempatan, yakni dalam sarasehan tanggal 7 Februari di Jakarta, di depan para ahli Indonesia dari 5 benua tanggal 10 Februari di Bali, dan terakhir di depan Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) pada 1 Maret, di Jakarta.

Tim telah melakukan pengeboran di 2 titik. Pada Lubang Bor 1: dari permukaan sampai kedalaman kira-kira 3 meter terdapat perlapisan susunan kolom andesit 10-40 cm (yang dibaringkan) diselingi lapisan tanah. Sewaktu menembus kedalaman 3 meter, dijumpai adalah lapisan pasir-kerakal Sungai (epiklastik) yang berbutir very well rounded setebal 1 meteran. Hamparan pasir ini merupakan batas teras yang menurut hipotesa Tim katastropik dimaksudkan sebagai peredam guncangan gempa.

Pada kedalaman 4 meter ditemukan berupa selang seling antara lapisan kolom andesit yang ditata dan lapisan tanah-lanau. Lapisan kolom andesit yang ditata itu sebagian ditata horizontal dan sebagian lagi miring

Sedangkan di kedalaman 19 meter bor menembus tubuh andesit yang kelihatannya massif tapi penuh dengan fractures sampai kedalaman sekitar 25 meter. Banyak ditemukan serpihan karbon, diantaranya ditemukan di kedalaman sekitar 18m yang lebih menguatkan bahwa lapisan batuan dan tanah yang ditembus bukan endapan gunung api alamiah tapi struktur bangunan.

Bor ke-dua yang dilakukan persis di sebelah selatan Teras 5 menembus tanah (yang seperti tanah urugan sampai kedalaman sekitar 7 meter. Pada kedalaman 8 hingga 10 meter, bor sepertinya menembus rongga yang diisi pasir (kering) yang luar biasa keseragamannya seperti hasil ayakan manusia. Di bawahnya ketemu lagi dua rongga yang juga terisi pasir 'ayakan' itu diselingi oleh 'tembok' andesit yang sepertinya lapuk. Pemboran berhenti di kedalaman 15m.

Popular posts from this blog

CARA MUDAH UJI VALIDITAS INSTRUMEN DALAM MS. EXCEL

Hitung Rtabel dengan Microsoft Excel

LANDASAN KERJA DAN KARAKTERISTIK STATISTIK