MANAJEMEN KONFLIK

Dalam kehidupan kita sehari-hari tentunya tidak akan terlepas dengan yang namanya konflik, tentunya apalagi dalam berorganisasi. Konflik selalu timbul dalam berbagai sumber daya yang ada. Apabila kita mengacu pada pendapat para ahli Stoner et.al menurutnya konflik adalah sesuatu ketidaksesuaian faham diantara beberapa anggota bahkan semuanya hal ini timbul dikarenakan fakta bahwa mereka harus membagi di dalam mendapatkan sumber daya yang langka atau bisa juga suatu aktivitas pekerjaan, bahkan bisa juga terkait status, nilai, tujuan serta sudut pandang yang berbeda.

Dalam sebuah organisasi tentunya diperlukan yang namanya manajemen konflik tersebut, adapun beberapa point penting dalam manajemen konflik dalam sebuah organisasi yaitu :
1.        Adanya persaingan antara suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya
2.        Adanya perubahan struktur organisasi
3.        Terdapat perubahan sistem di sebuah perusahaan berdasar kepada ekonomi
Sedangkan yang sering terjadi sebagai penyebab terjadinya konflik yaitu :
1.        Biasanya terjadi akibat masalah fundamental di dalam sebuah organisasi baik itu berupa kekuatan, saran serta penghargaan
2.        Ada keharusan berbagi sumber daya
3.        Alasan fakta atau suatu bukti yang tidak sesuai dengan sumber daya yang di dapatkan
4.        Adanya ketidak tercapaian tujuan dari suatu organisasi sehingga dapat diindikasikan dengan kegagalan
5.        Serta yang terakhir adanya suatu perbedaan nilai, target atau suatu tujuan serta persepsi.
Dalam sebuah organisasi tentunya konflik ini dapat bermanfaat ataupun menjadi suatu kerugian bagi keberlangsungan organisasi ini. Secara fungsional tentunya ini dapat menjadi efek positif, dimana dengan adanya konflik dapat memacu suatu perkembangan organisasi agar lebih efektif, kreatif dan inovatif. Dengan adanya konflik dapat meningkatkan kerja sama dalam organisasi, timbulnya aturan-aturan dengan cara yang berbeda serta dapat lebih baik dalam mengelola suatu sumber daya, serta yang terakhir dengan adanya konflik dapat memperbaiki sebuah proses kinerja dan dapat dibuktikan dengan hasil kerja yang positif.
Sedangkan untuk konflik dikatakan menjadi efek negatif yaitu secara disfungsional, dimana dengan konflik tersebut dapat menghambat suatu perkembangan dalam organisasi, adanya kerja sama yang kurang dari tiap personel yang sedang bertikai, timbulnya kesulitan dalam mengkoordinasikan aktivitas dalam pekerjaan serta yang terakhir dalam sebuah proses pekerjaan tidak akan menghasilkan output yang optimal.
Ada beberapa tingkatan konflik, yaitu diantaranya :
1.    Konflik yang terjadi di dalam diri individu (intrapersonal conflict)
2.    Konflik yang terjadi antar individu (interpersonal conflict)
3.    Konflik yang terjadi di dalam  sebuah team (intragroup conflict)
4.    Konflik yang terjadi antar team (intergroup conflict)
Sedangkan terakhir tentunya akan berakhir dengan beberapa hasil yaitu diantaranya :
1.    Kalah – Kalah dimana tidak ada seseorang yang mencapai keinginan yang sebetulnya
2.    Menang – Kalah dimana salah satu pihak ada yang mencapai apa yang diinginkan dengan adanya korban pihak yang lain atau yang disebut kalah
3.  Menang – Menang dimana konflik berakhir dengan hasil menguntungkan bagi kedua belah pihak yang berkonflik.
Ada beberapa metode untuk memecahkan terjadinya suatu konflik yaitu :
1.   Accomodation (akomodasi) dimana sikap mengikuti keinginan pihak lain serta meratakan perbedaan yang ada supaya permasalahan atau konflik segera selesai dengan harapan terjalin kerja sama
2.  Pressing (menekan) yaitu sikap tidak memiliki suatu kecenderungan pada salah satu pihak. Dengan strategi ini seseorang dapat mempengaruhi pendapat atau sikap orang lain
3.   Avoidance (menghindari) yaitu sikap menghindar terlebih dahulu serta kemudian permasalahan yang timbul dapat diselesaikan dengan efektif di saat pihak yang bertikai telah menjadi tenang. Konflik yang terjadi ini tidak memiliki kekuatan secara sosial maupun emosional
4.   Konfrontasi dimana pihak yang sedang berkonflik menyatukan pandangan secara langsung kepada pihak yang lain
5.   Konsensensus dimana pihak yang berkonflik berdiskusi untuk mendapatkan jalan keluar
6.  Penetapan tujuan surep ordinat dimana tingkat tujuan yang lebih urgen disetujui oleh semua pihak serta mencakup pula tujuan yang lebih rendah dari pihak yang bertikai, hal ini bukan hanya menyelesaikan konflik tetapi dapat membantu memperkuat kerja sama.   

Popular posts from this blog

CARA MUDAH UJI VALIDITAS INSTRUMEN DALAM MS. EXCEL

Hitung Rtabel dengan Microsoft Excel

LANDASAN KERJA DAN KARAKTERISTIK STATISTIK