BELAJAR AQUAPONIK
Mengisi waktu luang dan
memanfaatkan lahan kosong di depan rumah biar tambah asri salah satunya adalah
dengan aquaponik, dimana dengan melakukan kegiatan ini merupakan salah satu
kegiatan yang cukup menyenangkan. Aquaponik merupakan gabungan dua kegiatan
yaitu bercocok tanam dengan memelihara ikan (akuakultur). Tahu kan apabila di
depan rumah kita ada berbagai macam ikan sebut saja kolam hias di taman yang
pengurusannya harus dengan tenaga ekstra
dan kontinyu kalau tidak ingin ikan kesayangan mati karena air yang
kotor akibat kotoran ikan yang tidak tersirkulasi dengan baik. Untuk itu
makanya konsep hidroponik bias disatukan dengan metode pemeliharaan ikan ini.
Air kolam yang ada ikannya tentunya banyak mengandung senyawa yang dihasilkan
dari kotoran ikan ini, senyawa ini tentunya apabila terus-menerus tidak dibuang
akan menyebabkan ikan mati. Kotoran ikan mengandung amoniak yang tidak baik
untuk kehidupan ikan, tetapi sangat baik bagi tumbuhan.
Secara teori apabila model akuakultur adalah
memaksimalkan pertumbuhan ikan di dalam kolam pemeliharaan. Ikan biasanya ditanam dalam kolam dengan tingkat kepadatan yang tinggi. Tingkat penebaran ikan yang tinggi ini mengandung arti air
untuk budidaya ikan akan menjadi
tercemar oleh kotoran ikan tersebut. Kotoran
ikan ini berbentuk Amoniak yang
beracun bagi ikan. adapun apabila kita telisik mengenai hidroponik yang bercocok tanam dengan bergantung pada nutrisi buatan. Biasanya nutrisi ini diracik dari ramuan
berbagai bahan entah itu unsure kimia, dicampur garam dan unsur-unsur mikro. Racikan nutrisi untuk hidroponik ini dicampur dengan ketelitian agar dapat membentuk
keseimbangan yang optimal bagi pertumbuhan
tanaman. Nah terkait teknik aquaponik adalah menggabungkan kedua sistem bertani tersebut.
Aquaponik menggunakan kotoran ikan yang berisi semua nutrisi yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman. Jadi initinya kita melakukan bertanam hidroponik tanpa meracik unsure hara
yang dibutuhkan tanaman. Adapun keuntungan dengan melakukan teknik akuaponik yaitu memanfaatkan tanaman dan media tanam dalam
membersihkan dan memurnikan air. Jadi dalam teknik akuaponik ini terjadi
simbiosis tanaman dan ikan, terutama
kitanya tidak harus repot-repot begitulah kira-kiranya. Ikan kita dapat tumbuh
sehat, sedangkan tanaman sebagai pembersih dapat tumbuh subur untuk kita
konsumsi juga jadi dapat point plus-plus (reward) hehehe….
Sebagai tambahan ilmu mungkin kita juga wajib
tahu mengenai bercocok tanam hidroponik dahulu biar lebih sukses bertaninya,
karena kita tahu hidroponik maupun akuaponik merupakan cara bertaninya urban
farm dimana kita hanya memanfaatkan lahan kosong yang tidak terlalu besar
apalagi diperkotaan tentunya ini akan membuat asri lingkungan kita. Ada beberapa
teknik hidroponik yang bersumber dari majalah yang sudah tidak asing bagi yang menggeluti pertanian, apalagi kalau bukan
majalah TRUBUS, hal ini perlu diketahui, karena dalam teknik akuaponik
menerapkan teknik hidroponik.
Yang pertama teknik (NFT ) Nutrient Film Technique, teknik hidroponik ini intinya menjadikan akar tanaman agar dapat tumbuh pada lapisan nutrisi yang dangkal kisaran (2-3 mm) dan terus tersikulasi
secara kontinyu sehingga
tanaman dapat memperoleh air, nutrisi, dan oksigen yang cukup.
Kedua dengan teknik NFT tanpa Greenhouse, ini merupakan teknik modifikasi metode NFT tanpa penaung. Teknik ini sangat menjanjikan karean kalau
dikalkulasikan untuk biaya invest membuat greenhouse yang memang terbilang mahal.
Ketiga dengan teknik Aeroponik, ini merupakan teknik dengan metode budidaya tanpa media tanam tanah yaitu dengan
memberikan air dicampur nutrisi
pada tanaman dalam bentuk kabut. Pengabutan berasal dari air dari bak
penampungan yang disemprotkan menggunakan pompa sehingga nutrisi lebih cepat terserap akar tanaman. Adapun penyemprotan didasarkan dengan durasi waktu dengan menggunakan
pengatur waktu. Air campur nutrisi
yang disemprotkan masuk kembali ke bak tampung asal untuk
disemprotkan ulang secara kontinyu.
Ke empat dengan teknik Drip
irrigation, teknik ini yaitu dengan memberikan air serta nutrisi dalam bentuk tetesan, dan diarahkan pada
daerah perakaran tanaman.
Ke lima dengan teknik
rakit apung atau Floating Hydroponyc System, teknik hidroponik ini dengan
menanam tanaman pada tempat
disebuah sterofoam yang
di lubangi atau benda apapun yang dapat terapung di
atas permukaan air larutan
nutrisi dalam kolam sehingga akar tanaman terapung atau terendam dalam larutan
nutrisi.
Teknik terakhir yaitu Wick System
atau sistem sumbu teknik ini
merupakan teknik sederhana yaitu menyalurkan nutrisi dengan media tanam
dengan di bantu sumbu. Cara
kerjanya ini mirip
kompor minyak tanah. Dimana air serta nutrisi akan sampai ke akar dengan memanfaatkan prinsip daya kapilaritas.
Setelah kita tahu mengenai teknik hidroponik
tersebut selanjutnya kita berbicara akuaponik. Saat ini ada beberapa konsep
akuaponik mulai dari yang sederhana sampai ke tingkat yang susah, hehehe. Salah satu sistem Akuaponik yang mudah yaitu sistem pasang surut dimana sistem ini air yang mengandung nutrisi dalam media tanam
akan mengalami pasang surut secara otomatis
dengan dibantu alat yang
bernama siphon yang dapat kita buat
sendiri.
syarat-syarat untuk membuat akuaponik, penting sekali, kalau tidak terpenuhi mana mungkin kita mau membuat
akuaponik :D
Pertama kolam untuk ikan, bisa kolam tembok, kolam
fiber, kolam terpal. Mungkin bagi
yang sudah memiliki kolam, kita bisa memanfaatkan.
Kedua pompa air khusus kolam. Baik itu pompa khusus aquarium, untuk lebih detailnya bias Tanya langsung
di toko penjual pompa biasanya toko yang menyediakan peralatan aquarium.
Sekedar tips dalam memilih pompa air, kita harus menyesuaikan dengan volume air dari kolam
ikan.
Ketiga tempat untuk tanaman, masalah ukuran,
sebaiknya memilih tempat jangan yang kecil, karena nantinya kurang berfungsi secara maksimal,
dan hanya memuat sedikit tanaman, dan tidak terlalu
luas, karena jika terlalu luas maka air di dalam kolam bisa habis. Yang sedang-sedang saja.
Ke empat media tanam dalam beberapa
model akuaponik seperti teknik rakit apung,
teknik NFT yang tidak memerlukan media tanam, akan
tetapi untuk pasang surut ini sering
memerlukan media tanam, walaupun bisa juga tanpa media. Fungsi media tanam disini sebagai pijakan akar tanaman. Untuk media
tanam sendiri bisa ada banyak macam dan yang pernah saya coba dengan kerikil, pasir.
Nah ini untuk yang menggunakan system pasang surut
harus menggunakan Bell
siphon,
fungsinya sebagai alat yang bekerja secara otomatis sehingga air di tempat tanam bisa mengalami pasang surut. Kalau saya sendiri menggunakan ketiga system akuaponik entah itu rakit
apung, NFT dengan bahan pipa paralon dan sestem pasang surut dari satu kolam.
untuk area kosong di belakang rumah bisa kita manfaatin juga menanam dengan sistem hidroponik yang ditanam buah strobery. ya lumayan lah. adapun jenis yang paling gampang besar untuk aquaponik karena saya tanam ikan buat konsumsi, maka saya pelihara ikan nila+ikan mas. ikan nila jenis gips memang cepat sekali besar dan yang paling enaknya cepat beranak pinak, awal tanam hanya se ukuran 2 cm dalam waktu 3 bulan aja udah ada yang mencapai 4 ons per ekor. ditambah anakannya yang memang nggak ribet deh pokoknya. ini gambar dari awal pembuatan kolam sampai panen.... hehehehe.....
KOLAM AWAL
sambil nunggu ikan bisa beradaptasi saya buat penanaman benih, yang disemai ini benih caisim, sebagian benih ini diaplikasikan ditanah. sebagian lagi di pindah ke pot untuk akuaponik.
BENIH CAISIM & BAWANG DAUN
TEMPAT SIPON BELL DITANAMI KANGKUNG
MODEL TERAPUNG DIBUAT DARI TALANG AIR
MODEL NFT
setelah berjalan 2 bulan baru panen, lumayan lah bisa bakar ikan makan rame-rame bareng keluarga. :D